WahanaNews - Tanjunglesung | Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Lebak, Provinsi Banten optimistis, tingkat kunjungan wisatawan di daerahnya pada 2022 akan terus meningkat.
Hal itu juga berkaitan dengan akan segera dioperasikannya Tol Rangkasbitung - Serang dan Commuterline Rangkasbitung-Jakarta, serta kecenderungan wisatawan hingga Mei 2022 yang terus naik.
Baca Juga:
Fenomena Bulan Ganda Picu Rob, BMKG Rilis Daftar Wilayah Pesisir yang Terancam
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Lebak, Imam Rismahayadin mengatakan, target kunjungan wisatawan pada tahun 2022 sebanyak 300.175 orang. Namun, pada Januari - Mei sudah mencapai 488.301 orang.
"Kita optimistis kunjungan wisatawan akan lebih banyak sehubungan beroperasinya Tol Rangkasbitung - Serang dan Commuterline Rangkasbitung - Jakarta," ujar Imam, Kamis (2/6/2022).
Ia mengungkapkan, objek wisata di Kabupaten Lebak sendiri tercatat ada 228 lokasi. Sektor pariwisata di daerah ini, menurutnya, kembali bergairah setelah pemerintah melonggarkan kegiatan ekonomi masyarakat.
Baca Juga:
Sampah di Pangandaran Membeludak Saat Liburan, Bupati Janjikan Perbaikan Sistem Pengelolaan
Bahkan, sepanjang April - Mei 2022, lanjutnya, kunjungan wisatawan begitu dahsyat hingga menembus 254.611 orang, sedangkan kunjungan wisatawan terkait kegiatan Seba Badui mencapai 7.000 orang.
"Kami meyakini kunjungan wisatawan sampai Desember 2022 bisa menembus 800 ribu pascapandemi covid-19 dan bisa membawa perputaran uang miliaran rupiah ke daerah ini," ujarnya optimis.
Ia menjelaskan, pemerintah daerah mengembangkan 228 destinasi wisata yang sebagian besar dikelola oleh masyarakat yang bersinergi dengan pelaku ekonomi kreatif di daerah itu. Dari 228 destinasi wisata yang berkembang di masyarakat pun terdiri dari wisata buatan, wisata alam, wisat relegi dan wisata budaya.
Pengembangan wisata tersebut, kata dia, dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat juga menyerap lapangan pekerjaan. Pelaku UMKM yang memproduksi aneka kerajinan dan makanan pun cukup berkembang untuk dijadikan oleh-oleh bagi wisatawan.
Bahkan, pemerintah daerah juga mendirikan pusat perdagangan kerajinan dan aneka makanan tradisional di lokasi wisata.
"Kami mendorong obyek wisata yang dikelola masyarakat dapat berkembang dan mampu meningkatkan pendapatan ekonomi warga setempat," imbuhnya.
Lebih lanjut, pemerintah daerah terus meningkatkan sumber daya manusia (SDM) tata kelola pariwisata agar destinasi wisata yang ada dilirik wisatawan domestik maupun mancanegara.
Peningkatan SDM itu, menurutnya, perlu diprioritaskan, terlebih adanya proyek pembangunan Jalan Tol Serang - Panimbang.
Ia menyebutkan, potensi destinasi wisata di Kabupaten Lebak yang dinilai sudah mendunia,yakni wisata budaya masyarakat Badui dan Pantai Sawarna.
Destinasi wisata budaya masyarakat Badui banyak dikunjungi wisatawan dari berbagai negara mulai dari Australia, Perancis, Spanyol, Amerika Serikat, Belgia, Belanda hingga negara tetangga.
Kebanyakan wisatawan asing itu untuk penelitian kehidupan sosial masyarakat Badui, sebab mereka masih kuat memegang adat leluhur.
Kehidupan masyarakat Badui hingga kini menolak modernisasi, sehingga di pemukiman Badui seluas 5.100 hektare lebih tidak terdapat jalan aspal, elektronika maupun jaringan listrik.
Selain itu, juga Pantai Sawarna yang berlokasi di Pantai Selatan yang berhadapan dengan Perairan Samudera Hindia banyak dikunjungi wisatawan mancanegara. Wisatawan itu bermain olahraga surfing karena gelombangnya tinggi juga kondisi air cukup bersih.
"Saya kira Pantai Sawarna sebagai ‘The Hidden Paradise’ atau ‘Surga yang Tersembunyi’ , karena panorama alamnya sangat indah," pungkasnya.[mga]